Seseorang dikatakan menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi jika tekanan darah lebih besar daripada 140/90 mmHg. Tekanan darah ideal adalah 120/80 mmHg. Angka 140/90 mmHg adalah tekanan darah sistolik (angka atas), sedangkan 90mmHg adalah tekanan darah diastolik (angka bawah).
Tekanan darah sistolik adalah tekanan puncak yang tercapai ketika jantung berkontraksi dan memompakan darah keluar melalui arteri. Sementara tekanan darah diastolik diambil ketika tekanan jatuh ke titik terendah saat jantung rileks dan mengisi darah kembali.
Peningkatan tekanan pada hipertensi erat kaitannya dengan tidak tepatnya penyimpanan garam dan air, atau meningkatnya tekanan dari dalam tubuh pada sirkulasi pembuluh darah lembut (periferal). Meski faktor penyebabnya bermacam-macam, tapi pusatnya adalah ketidakseimbangan sistem renin-angio-tensin, yang berperan penting dalam pengaturan tekanan darah.
Hipertensi pada umumnya berkembang saat umur paruh baya, lebih banyak menyerang pria dan wanita pascamenopause. Sejarah keluarga yang memiliki hipertensi mempertinggi risiko; sama seperti merokok, dislipidemia, diabetes mellitus, kegemukan, pendidikan, dan status sosioekonomi yang rendah.
Anda perlu curiga menderita hipertensi jika secara konsisten tekanan darah menunjuk angka 140/90 mmHg atau lebih.
Hal tersebut sangat tergantung pada pembacaan tekanan darah Anda yang telah lewat, faktor risiko kardiovaskular lainnya, dan adanya penyakit lain. Konsultasikan pada dokter Anda untuk lebih jelasnya.
sering marah apa bisa menyebabkan hipertensi?
BalasHapusTentu saja bisa, marah memacu kinerja jantung sehingga memompa darah lebih cepat dari biasanya. Jika sering terjadi tentu dapat memacu hipertensi, dan kejadian itu umum di masyarakat. Orang cepat marah identik dengan hipertensi.
BalasHapus